Jumat, 03 Februari 2012

Berawal dari Secangkir Kopi

Konon Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Itu versi cerita sejarah, versiku…aku sudah mengenal kopi “sejak kecil”. Malah waktu masih kecil sempat pula menyaksikan dari mulai proses “nyangrai” kopi, lalu ditumbuk sampai halus pake lisung untuk kemudian diseduh pakai air panas… “cur” dari tungku. Kini, minum kopi menjadi konsumsi sehari-hari, dari mulai kopi kiloan sampai kopi sachet. Masing-masing ragam jenis kopi memang memberikan sensasi yang beragam.
Sampai saat ini, kehidupanku memang tak pernah jauh dengan kopi, paling tidak setiap pagi dan setiap kerja selalu ditemani dengan segelas kopi. Kalau ditanya, apa ada efek langsung dari minum kopi?...jawabanku adalah bikin nikmat. Apalagi si Aku perokok. Rasa-rasanya bagi si Aku, klo gak ngeroko sambil ngopi itu seperti pergi ke Mekah tapi gak ke Madinah, gak afdol!...Tapi klo kita mau ngorek-ngorek rada jauh dikit, misalkan kita pake pendekatan teori butterfly effect, kira-kira apa yang akan terjadi?... teori butterfly effect; istilah untuk sebuah teori Chaos. Istilah ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Fenomena ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap kondisi awal. Hanya sedikit perubahan pada kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang. Jika suatu sistem dimulai dengan kondisi awal dua maka hasil akhir dari sistem yang sama akan jauh berbeda jika dimulai dengan 2,000001 di mana 0,000001 sangat kecil sekali dan wajar untuk diabaikan. Dengan kata lain: kesalahan yang sangat kecil akan menyebabkan bencana dikemudian hari. Jika demikian (menggunakan teori ini dengan sembarang), klo difahami atau dirasakan dengan mengawali kehidupan dengan sebuah kenikmatan seperti menikmati secangkir kopi, kira-kira kebaikannya kelak yang akan terjadi seperti apa yah?
(Rosihan Fahmi, Tukang Filsafat Keliling dan Kepala Madrasah Manbaul-huda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar