Sabtu, 12 Mei 2012

RUMAH



Agenda Diskusi 6 Juni 2012


dalam rumah ini, aku selalu bercakap dengan cermin.
selalu berkaca, menerka-nerka siapa yang akan tiba
dan bertanya tentang tidurku tadi malam:

                “karena selalu ada mimpi tentang senja, jatuh
berserakan, seperti kepingan doa yang recah bertanggalan
dari atap-atap rumah kita.”

di sana tersimpan wajahku. sendiri saja. mengunyah
usia: melepas segala musim dan peristiwa—

dan di setiap pagi aku hanya menjelma sebagai buih
embun yang menguap dari pucuk-pucuk cemara: kucumbui
langit, kukencani bunga-bunga. kuguntingi matahari,
kujadikan pilar-pilar pagoda—

berharap hinggap di keluasan cahaya: rumah
yang akan mempertemukan kita.

                “tuhan, tak adakah cemas yang lebih sempurna?”


1993/1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar